Senin, 16 November 2009

Skenario : Jingga


kita berdiam di punggung belahan bumi berbeda. namun aku selalu menunggumu. aura mu mengkelebat jalang, sembunyi antara rerimbun fajar luruh. aku menjerang pagi dan kau masih setubuhi malam

kita berdiam di punggung belahan bumi berbeda. namun aku selalu menunggumu. temu kita sujud pertama menetak harap sepertiga malam terakhir. sirap subuh belum terungkap. aku tahu kau lelah menungguiku. lelaplah sejenak. pendar cahayaku biar selimuti raga dan bilah kecup mengantar ke awang-awang

kita berdiam di punggung belahan bumi berbeda. namun aku selalu menunggumu. senja esok kita bertatap muka, menukar peluk saat membuka mata. kubangunkan kau kembali jingga...

: senja dan fajar jadi milikmu


sby, 131109

Tidak ada komentar: