Senin, 16 November 2009

Pada Setiap Gerimis


: lelaki yang mencintai gerimis

bukankah pada setiap gerimis diam-diam itu
luka urai dari kelopak mata
gerai titis terserap tanah
jatuh menitik laut

bukankah pada setiap gerimis diam-diam itu
rindu ilalang terbasuh
dan padang stepa bersemi
kuncup bunga rekah kecup langit

bukankah pada setiap gerimis diam-diam itu
tulus do'a peminta hujan luruh
sabda alam menjawab harap
itu suci, bukan?

menderaslah saja hujan itu
membebaskanmu
menghidupkanmu
melepaskan bebanmu

nanti di suatu ketika,
cahayaku datang menghangatkan
kita bersama melukis garis

: pelangi

Sby, 131109


Tidak ada komentar: