
berapa lorong kau pinta jadi saksi
beku diami otak-otak karang
sepanjang jalan muara koper-koper berpulang
gerai rambut yang basah sekedarnya
bahkan kaki-kaki kita masih terdiam
enggan menjangkar dermaga hati satu sama lain
plang besi itu bisakah kau cerabut?
koridor pintu sanggupkah kau pecahkan?
manekin-manekin berseragam penurut aturan
karcis-karcis pemisah
roda-roda troli bagasi
adakah peniadaan?
dan
lambaian tangan
tarikan badan
kecup perpisahan
simpan di saku bajumu
dekat dadamu
agar ku selalu dengar debarmu
tak mungkin aku abai
kata kembali
entah
berapa surat rindu terkirim
sampaikan kabar
sampai terlunasi janji
aku masih akan selalu sayang
*20:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar