Selasa, 10 Februari 2009

Hujan Kemarin Malam













hujan tak memulai kisah
seperti kisah yang lain
ia akan bermain kata satu-satu
jalin dengan tanda satu-satu


hujan terlalu asyik main hati
curah tetes di bukit telaga
genang jiwa-jiwa hampa lahan kosong
airi ceruk-ceruk kubangan


hujan tak salah baca hari
saat sepi landa tiap jendela
ia ketuk pelan-pelan
lalu selinap dari geripis kaca-kacanya


hujan tak ragu jaga mimpi
atas rimis harap tipis
tiap kecup bunga mimpi


adakah yang tertinggal
dari hujan kemarin malam
mungkin pijak-pijakmu
: sayang



sby, 240109


Tidak ada komentar: