Minggu, 24 Oktober 2010

Testimoni Perpisahan




ada yang berubah
dari siluet hujan basah pelataran
angkuh menjalar di pori tubuh
sedetikpun aku tak melongoknya
terlanjur lena aura asing sendiri

suara rintik beradu atap rumah
mengiringi tawaku
mengucapkan sekalimat penanda

"selamat tinggal kenangan hujan,
ku tak pernah bisa membencimu sedikit pun"

Setelah Sebuah Surat Dikirimkan Hujan

1/
sebuah surat terselip di jendela
kemarin hujan disana
dihantarkannya, mungkin

aku melihatnya
dari sudut sedikit terbuka
hujan mengendap-ngendap
memasukkan surat itu disana

sebuah surat yang biasa
tapi cerita tidak

mendongenglah surat itu
tentang anjing khianat
menyalak masa lalu
tentang luka
tentang langit abu-abu
tentang pucat bulan
tentang gegap sesak
tentang jelaga

surat itu dari hujan
entah ia hanya kurir?
entah ialah sang pengirim?

2/
semalam kemarin gadis itu mematut diri di kaca
pemerah pipi dan gincu
tabur bedak sana-sini

istananya memang dari kaca
ia hidup di botol kaca

entah mengapa
seekor anjing bodoh tersesat di ceruk botol
jatuhlah ia
ditolongnya anjing itu oleh si gadis
dibebat lukanya

si gadis mungkin sakit jiwa
atau entah sakit mata
si anjing tak sengaja ataukah sengaja
mengecupnya
anjing jadi lelaki

3/
hujan mengutuk seorang lelaki
jadi anjing kurapan bodoh

ah...
tapi bukankah itu sihir manisnya?
semakin sayu pendar mata
semakin iba terbit di kepala

anjing melangkah
mengharap kasih
terperosok juga ia ke lubang botol kaca
...kasihan...