Minggu, 26 April 2009

Jingga yang Senja













kita mencoba berpiknik di suatu senja
katanya, senja di sini senja yang paling jingga
kita mendaki gunung duka payah lelah
lalu berjalan menuruni sedepa lembah bahagia


setelah sampai di suatu dataran
kita menggelar tikar kenangan
tanpa ragu ku tuang rindu dari teko bekalku
ada bekal sekotak rasa malu di tepakmu
kita menyantap bulat-bulat rasa
entah manis, entah masam, entah pahit


jemarimu mengukir penanda di raut muka
menanggalkan sebuah kecup antara kelopak mata


ah jingga
selalu saja kau meninggalkan dia di sebuah ceruk
lingkar lehermu yang ku gapai dengan lingkar pelukku


ah jingga
selalu saja kau adalah jingga yang paling jingga
jingga yang paling senja
menyandarkan lelahku pada lapang dadamu
menikmati bekal rasa kita berdua
sehabis berkelana denganmu
: jingga


sby, 270509

Tidak ada komentar: