
jingga,
padahal kau telah meminangku dalam senja
entah mengapa aku masih dahaga
jingga,
sebelum aku terlelap kau layangkan pesan surat
"aku jaga kau dengan selimut pelukku, dan biarkan
mantra kecup jadi do'a sebelum tidur"
kemudian kau di sisiku
menyalakan dian kecil untukku dengan ribuan bidadari
menjaga dari senyap malam gelap
jingga,
kau begitu erat memeluk kelam
dan aku begitu memuja oranye nillamu
maka bolehkan aku menyimpan sekerat ronamu
memelukmu malu-malu dalam bisu langit mayaku
entah berapa lama aku telah terlelap
kau menungguiku dengan jurai kunang mata kuyu
maaf aku terlalu bersemangat rindu cemas menantimu
hingga lelah lalai sesaat
biasmu menyelusup hangat dari sela kelopak mata
sementara mimpiku belum terjaga
ada kecup hangat kau tinggalkan
mengetuk rongga sadarku sesaat
kita bersua saat seru pertama fajar mencumbu rindu
ah jingga
maukah kubisikkan sebuah pesan balasan buatmu?
mungkin marutha fajar sedia menjadi pengantar
"jingga, kau telah berenang-renang dalam otakku
selama kau mau"
Sby,280409
*memeluk rindu padamu jingga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar