Selasa, 13 Juli 2010

Kepada Kenang : Ruang yang Mengurungku


dari ruang penjara rindumu,
aku menatap hujan jatuh luruh.
basah kaca-kaca jendela buramku

selalu saja ada rindu
menggerogoti tulang-tulangku

seperti pengerat yang tak asing
menipiskan lembar demi lembar
keputusan yang kubuat.

aku pertanyakan,
mengapa kau selalu tak pernah asing
dalam ruang kenangku.

kau meninggalkan banyak tanda mata.
serupa luka di dada
jarang-jarang keranjang.

kepada kenangan : kau garami kembali luka itu dengan manis cuka, hujan asam frontal, mendung menggantung beku di sepanjang dermaga penantianku.

6 komentar:

Sukadi mengatakan...

dua sisi yang menikam, dalam, masa lalu dan masa yg akan datang bertautan dalam rindu...

missy_butterfly mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
missy_butterfly mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
missy_butterfly mengatakan...

makasihh

saman mengatakan...

nice poetry.. salam kenal..

missy_butterfly mengatakan...

salam kenal jg... :)