Senin, 07 Juni 2010

Sebeku Itukah...


sebeku itukah
hati yang menjadikanmu marmer yang segan melumer? tetap saja menetak diam pada waktu yang enggan berdetik henti pada putaran yang ditetapkan


sebeku itukah
perjalanan yang membawa kita pada saling meratap harap pada satu penemuan satu sama lain? dan ujung-ujung jemari masih enggan menyentuh tautkan satu sama lain? tak ada malam-malam berpagut, ranjang-ranjang mati dan ujung-ujung kelim alas tidur yang basah


sebeku itukah
kenangan yang selalu mengingatkanku akan rindu pada musim-musim yang selalu berganti, dan cuaca yang selalu saja gemar membohongi setiap perubahan ini? bukankah ada masa saat kita memadu-nyamakan masa lalu yang membelakangi kita dengan luka dan duka yang ku tahu tak pernah henti menggerogoti otak-otak bebal dan lipatan labirin cerita dulu nan kelam?


sebeku itukah
otak yang menjalari kerangka kepalamu? tak satupun penanda yang kuberi menjadikanmu membersitkan sedikit arti pada sekelumit kisah yang telah kau bagi lebur bersamaku, atau dongeng sepi yang aku racaukan padamu tentang itu-itu saja dan tak pernah henti kita lumat hingga hari mengakhiri detak usia nya?


sebeku itukah
dirimu terhadapku, hingga kau bisa abai atas semua yang kita lalui dan tak sejelarit pun rasa itu merasuk di kedalaman samudramu? atau memang diriku yang terlanjur mempunyai cinta yang membeku terlanjur ku fosilkan pada dinding-dinding rindu yang tak akan pernah dengan mudah terbebaskan atasmu.


dan sebeku itukah kau dan aku?

Tidak ada komentar: