
aneh...
tiba-tiba aku lupa cara merindumu?
bukankah kemarin pagi kau masih ombang-ambingkan aku?
aku hanya daun kuning menunggu jatuh
takhluk jingga kemaraumu
saat hujan enggan turun di kotaku
mungkin...
akan ada hujan baru?
pelangi menyelusup tanpa hujanmu?
yah...
mungkin itu pelangi nakal
sesekali meriapkan warna rindu
dulu kau lupa
melewatkan bagian warna di sana
hingga tiba dewa-dewa melaburkan cerianya
namun entah
seperti yang sudah-sudah
hujan enggan turun di kotaku
dan otak bebal masih di sana
: menunggumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar