
entah pesta siapa kita rayakan
penanda delapan bundar bulan
kau balikkan punggung sekenanya sesukanya
saat itu
mungkin aku terlanjur lupa, kau setubuhi buih samudra
lalu pekat warna kopi kau muntahkan di kedalaman
kau jilat hidu seakan hitam kelirmu
ah... mungkin memang benar hitam kelirmu?
setelah itu aku hanya bertanya
siapa yang harus kupercaya?
bulan bundar, buih samudra, kelir kopi, atau...
kau?
kantong-kantong mataku terlanjur menghitam, Tuan!
hanya itu kau tinggalkan?
: penanda pestamu
sby, 090809
Tidak ada komentar:
Posting Komentar