
Apakah kau lupa
meninggalkan jejak mendung
di sudut pelupuk pendar kunangku
mungkin kau lupa
getar gemuruh gejolak dada
kau kecup perih lukaku
seketika
seperti tarian hujan
merimis hening menembus jantung bumi
seperti itupun rindu
yang ingin kulesakkan di jantung dadamu
* sebuah sajak kamar
sby, 180109
Tidak ada komentar:
Posting Komentar