baru saja kusiangi basah
hujan pelataran rumah
tetes yang rimbun
semburat atas kaca
kau berjanji membuat telaga
mencangkul tanah kenangan
mengeruk isi lahan
mengisi dengan embun
kau hendak semayamkan
sebuah makam kecil
: luka
telaga itu sudah jadi
sudah kau isi
bahkan kau semen tepi kanan-kiri
tapi
tak segera kau ceburkan ia
ke kedalaman
sementara aku masih saja
mengukur lebar-panjang ladang
depa yang ku bisa
cukupkah?
sekian lama kunanti
kau tak juga mengerti
baik
kalau itu maumu
kau masih memagut pinggir telagamu
enggan melempar beban
akan kutuliskan
sebuah papan pengumuman
di atas ladang
"UNTUK DILELANG"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar