
ada yang berubah
dari siluet hujan basah pelataran
angkuh menjalar di pori tubuh
sedetikpun aku tak melongoknya
terlanjur lena aura asing sendiri
suara rintik beradu atap rumah
mengiringi tawaku
mengucapkan sekalimat penanda
"selamat tinggal kenangan hujan,
ku tak pernah bisa membencimu sedikit pun"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar