
: Jingga
sungguh ada aroma api dari tubuhmu
namun sepertinya kau lupa,
kau pun angkuh
bukankah aku embun?
ah mungkin bukan
sebut saja aku bayangan bulan
menetap di danau
tersesat dan asing
sungguh ada aroma api dari tubuhmu
kau api yang mencinta hujan
hingga aku tahu hangat dadamu
menguar hingga ke kamarku
sedahsyat itu-kah?
bukankah aku sirkam merah muda?
ah mungkin bukan
sebut saja aku batu kali
menetap di danau
tersesat dan asing
dan entah selalu saja tercium aroma api
entah apakah asingku menyerapnya habis?
kemudian mengedarkan ke sumsumku
sungguh ada aroma api dari tubuhmu
dan api itu berdiam di otakku
: enggan pergi
sby, 181009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar