Selasa, 25 Januari 2011

Sebab Mengapa Aku Tak Datang Hari Itu


sebab mengapa aku tak datang hari itu di saat kedatanganmu, bukan aku enggan menjemputmu

lajur membujur rel menghitung kemunculanmu seakan membuat kiraan mundur sorak cemas bahagia. aku tak bisa mengelak, tak juga dapat mundur. kau membawakan berkarung-karung cetita dari negeri asalmu. aku tak ingin kau menganggapku terlalu menaruh murah harga menemuiku. wajar bukan? meski karcis peron melambat naik tarifnya. namun tak begitu dengan ongkos bensin atau angkutan menuju stasiun terdekat.

sebab mengapa aku tak datang hari itu di saat kedatanganmu, bukan aku enggan menjemputmu

ada yang harus kupertimbangkan mengenai petak-petak perdebatan antara aku dan prasangka. aku harus berarung dengan banyak kepala. kata mereka tak ada untung menemuimu selain (b)untung itu sendiri. sejak aku mengenalmu tak banyak yang kukenal selain ketidaktahuanku. kau selalu asing dimataku namun aku suka. selalu suka.

sebab mengapa aku tak datang hari itu di saat kedatanganmu, bukan aku enggan menjemputmu

ada yang harus kuselesaikan. mungkin begitulah cerita kita yang tak pernah punya mula. karena aku telah salah dengan tidak menemuimu. dan kau kembali tanpa menoleh kepadaku. kau mengganti arah dengan burung bermesin melalui lorong-lorong dingin sebeku dinding pembatas dan hilang tanpa rimba di laju penumpang seperti tas troli yang lupa pemilik keasyikan dengan roda gelinding bagasi bandara.

sby, 26/01/2011